Active Recovery vs Passive Recovery: Mana yang Lebih Baik?

Bagi Anda yang rutin berolahraga, pasti pernah merasakan tubuh pegal. Di sinilah pentingnya recovery, baik active recovery maupun passive recovery. Mana yang sebaiknya dipilih? Yuk, simak penjelasannya!

Active Recovery vs Passive Recovery: Mana yang Lebih Baik?

Pemulihan atau recovery adalah komponen penting dalam program latihan apapun, baik Anda seorang atlet profesional atau hanya seseorang yang rajin berolahraga.

Cara kita memulihkan tubuh setelah beraktivitas fisik memiliki dampak signifikan pada performa dan kemajuan kita. Dua metode pemulihan utama yang sering dibandingkan adalah active recovery (pemulihan aktif) dan passive recovery (pemulihan pasif).

Apa itu Active Recovery?

Active recovery adalah aktivitas pemulihan yang tetap melibatkan gerakan ringan atau olahraga berintensitas rendah setelah latihan berat.Tujuannya adalah untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar sambil menurunkan intensitas secara bertahap.

Active recovery melibatkan aktivitas fisik ringan setelah latihan intensif. Contohnya termasuk:

  • Berjalan santai
  • Bersepeda dengan intensitas rendah
  • Berenang pelan
  • Yoga atau peregangan ringan
  • Latihan mobilitas dengan intensitas rendah

BACA JUGA: 6 Gerakan Yoga untuk Bantu Tingkatkan Fleksibilitas Tubuh


Apa itu Passive Recovery?

Passive recovery berarti istirahat total atau tidak melakukan aktivitas fisik setelah latihan. Ini bisa berupa:

  • Tidur
  • Duduk atau berbaring
  • Menonton TV
  • Membaca buku
  • Aktivitas santai lainnya tanpa gerakan berarti

Fokusnya adalah memberikan tubuh waktu untuk memulihkan diri tanpa tambahan stres fisik.


BACA JUGA: Stop Nunggu Tua! Ini Alasan Kenapa Anda Harus Mulai Olahraga Sekarang Juga


Mana yang Lebih Baik: Active atau Passive Recovery?

Sebenarnya, keduanya sama-sama penting dan bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh dan intensitas latihan. Berikut panduannya:

Gunakan Active Recovery jika:

  • Tubuh masih cukup bertenaga untuk bergerak ringan
  • Mengalami pegal ringan atau DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness)
  • Ingin menjaga ritme aktivitas fisik tanpa latihan berat

Gunakan Passive Recovery jika:

  • Tubuh benar-benar lelah atau cedera ringan
  • Merasa overtraining atau kelelahan ekstrem
  • Butuh waktu tidur lebih banyak untuk pemulihan total

Idealnya, active recovery bisa dilakukan setelah 1–2 hari latihan berat, sedangkan passive recovery cocok di hari-hari tubuh membutuhkan istirahat penuh.


BACA JUGA: Ice Bath, Mandi Air Es untuk Memulihkan Otot


Kesimpulannya, baik active recovery maupun passive recovery memiliki peran penting masing-masing dalam mendukung performa olahraga dan menjaga kesehatan tubuh.

Kuncinya, dengarkan kondisi tubuh Anda. Jangan memaksakan diri jika memang butuh istirahat total, tapi tetap bisa aktif ringan jika tubuh masih memungkinkan.