Apa yang Terjadi pada Tubuh Anda Saat Berolahraga? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apa yang terjadi pada tubuh saat Anda berolahraga? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Olahraga bukan sekadar aktivitas fisik untuk membakar kalori. Di balik setiap gerakan, tubuh melakukan serangkaian proses biologis yang kompleks dan menakjubkan.
Mulai dari otot, jantung, paru-paru, hingga otak semuanya bekerja sama untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh Anda saat berolahraga? Mari kita bahas penjelasannya secara ilmiah.
1. Detak Jantung dan Sirkulasi Darah Meningkat
Begitu Anda mulai bergerak, detak jantung langsung meningkat. Tujuannya adalah memompa lebih banyak darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, terutama ke otot yang sedang aktif. Ketika intensitas latihan bertambah, jantung bekerja lebih keras dan volume darah yang dipompa setiap detak (stroke volume) meningkat.
Dalam jangka panjang, adaptasi ini membuat jantung lebih efisien. Itulah sebabnya, orang yang rutin berolahraga memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah dan risiko penyakit jantung yang lebih kecil. Selain itu, olahraga juga membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).
2. Paru-Paru Bekerja Lebih Aktif

Saat berolahraga, kebutuhan oksigen tubuh meningkat hingga 10 kali lipat dibanding saat istirahat. Paru-paru pun bekerja lebih keras untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil metabolisme.
Pada latihan intens seperti lari atau HIIT, sistem pernapasan belajar menjadi lebih efisien. Volume tidal (jumlah udara yang masuk tiap napas) meningkat, sehingga tubuh lebih mudah menyesuaikan diri terhadap aktivitas fisik di masa depan.
Dengan latihan teratur, kapasitas paru-paru dan kekuatan otot pernapasan meningkat, menjadikan napas Anda lebih stabil dan tahan lama.
BACA JUGA: Bolehkah HIIT Saat Recovery Otot? Ini Penjelasannya!
3. Otot Mengalami Mikrotrauma dan Adaptasi

Selama latihan kekuatan atau beban, otot mengalami mikrotrauma atau kerusakan kecil pada serat otot akibat tekanan dan kontraksi berulang. Tubuh kemudian memperbaiki kerusakan ini dengan membangun serat otot yang lebih kuat dan lebih tebal, proses yang disebut hipertrofi otot.
Selain itu, olahraga meningkatkan sensitivitas insulin dan kapasitas mitokondria (pusat energi dalam sel). Dengan kata lain, tubuh menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan energi dan membakar lemak. Inilah sebabnya mengapa olahraga teratur bukan hanya membentuk otot, tetapi juga mempercepat metabolisme bahkan saat tubuh sedang beristirahat.
4. Otak Melepaskan Hormon Bahagia

Aktivitas fisik tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga pikiran. Saat Anda berolahraga, otak melepaskan berbagai zat kimia yang meningkatkan suasana hati, seperti endorfin, dopamin, dan serotonin. Endorfin dikenal sebagai “hormon bahagia” karena memberikan rasa euforia dan menurunkan stres.
Sementara dopamin membantu meningkatkan fokus dan motivasi. Olahraga juga merangsang pertumbuhan sel otak baru di area hipokampus yang berperan penting dalam memori dan pembelajaran. Tak heran jika banyak orang menyebut olahraga sebagai salah satu terapi alami untuk membantu meredakan kecemasan ringan.
BACA JUGA: Mengenal 4 Hormon Bahagia yang Dilepaskan Tubuh Saat Berolahraga
5. Suhu Tubuh Naik dan Keringat Bekerja sebagai Pendingin
Saat berolahraga, suhu tubuh meningkat akibat aktivitas otot yang menghasilkan panas. Untuk menjaga agar suhu tetap stabil, tubuh mengaktifkan sistem pendinginan alami yakni keringat.
Keringat membantu menguapkan panas dari permukaan kulit dan mencegah overheating. Selain itu, olahraga teratur membuat sistem termoregulasi tubuh semakin efisien, sehingga Anda lebih tahan terhadap panas selama latihan.
6. Proses Pemulihan Setelah Latihan
Begitu latihan selesai, tubuh tidak langsung kembali ke kondisi semula. Fase pemulihan dimulai, di mana tubuh memperbaiki jaringan otot, menyeimbangkan cairan, dan memulihkan cadangan energi dalam bentuk glikogen.
Tidur yang cukup, asupan protein, dan hidrasi yang baik menjadi faktor kunci dalam mempercepat pemulihan. Jika fase ini diabaikan, risiko cedera dan overtraining akan meningkat.
BACA JUGA: Resep Sayur Bayam Rebus
Kesimpulannya, setiap kali Anda berolahraga, tubuh melakukan orkestrasi biologis luar biasa yang melibatkan sistem jantung, paru-paru, otot, dan otak. Proses inilah yang membuat tubuh semakin kuat, metabolisme meningkat, serta mental menjadi lebih sehat.
Olahraga bukan hanya tentang bentuk otot yang semakin besar dan kuat, tetapi tentang bagaimana Anda memberi kesempatan bagi tubuh untuk menuju versi terbaiknya.
Sumber Referensi
Matthews, M. J. (2024). Exercise Physiology: A Review of Established Concepts. MDPI. Retrivied from https://www.mdpi.com/2673-9488/4/2/11
Mandolesi, L., dkk. (2018). Effects of physical exercise on cognitive functioning and wellbeing: Biological and psychological benefits. Frontiers in Psychology, 9, 509. Retrivied from https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2018.00509/full
Ferrer-Uris, B., Ávila, M., & Borrás, C. (2022). Can exercise shape your brain? A review of aerobic exercise effects on cognition. Frontiers in Physiology. Retrivied from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9256523/