Benarkah Bulking Bisa Menyebabkan Stretch Mark? Begini Penjelasannya!

Bulking memang dapat menyebabkan stretch mark, terutama jika peningkatan berat badan terjadi dengan cepat dan disertai dengan penambahan lemak tubuh yang signifikan.

Benarkah Bulking Bisa Menyebabkan Stretch Mark? Begini Penjelasannya!

Bulking adalah proses yang sering dilakukan oleh mereka yang ingin meningkatkan massa otot tubuh dengan tujuan menambah berat badan dan volume tubuh.

Biasanya, bulking dilakukan dengan cara mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibakar tubuh, serta melakukan latihan kekuatan untuk merangsang pertumbuhan otot.

Namun, ada satu hal yang sering menjadi perhatian bagi sebagian orang selama proses bulking, yaitu stretch mark. Apakah bulking bisa menyebabkan stretch mark?

Apa Itu Stretch Mark?

Stretch mark, atau yang dikenal dengan istilah "striae", adalah garis atau pita yang muncul di kulit akibat perenggangan kulit yang cepat. Bisa berwarna merah, ungu, atau bahkan keperakan seiring berjalannya waktu.

Stretch mark sering muncul pada area-area yang sering mengalami peregangan kulit, seperti perut, paha, dada, pinggul, atau lengan atas.

Kenapa Stretch Mark Bisa Terjadi?

Stretch mark terjadi ketika kulit meregang lebih cepat dari kemampuan elastisitasnya untuk beradaptasi. Kulit memiliki serat kolagen dan elastin yang memberikan kekuatan dan elastisitas.

Namun, ketika kulit mengalami perenggangan yang cepat dan berlebihan, serat-serat ini bisa robek, menyebabkan pembentukan stretch mark.

Bagaimana Bulking Berkaitan dengan Stretch Mark?

1. Peningkatan Berat Badan yang Cepat
Salah satu faktor utama yang menyebabkan stretch mark selama bulking adalah peningkatan berat badan yang terlalu cepat. Ketika tubuh mengalami kenaikan berat badan secara drastis, terutama penambahan lemak tubuh, kulit harus meregang untuk menampung volume baru.

Jika peningkatan berat badan ini terjadi terlalu cepat, kulit mungkin tidak bisa mengimbanginya, sehingga serat kolagen dan elastin bisa pecah dan menyebabkan stretch mark.

2. Penambahan Lemak Tubuh
Selama proses bulking, terutama jika asupan kalori yang tinggi tidak sepenuhnya digunakan untuk membangun otot, tubuh cenderung menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak.

Penumpukan lemak ini bisa menyebabkan perenggangan kulit yang lebih besar, yang memperbesar kemungkinan terbentuknya stretch mark, terutama di area-area seperti perut dan pinggul.

3. Faktor Genetik
Selain faktor peningkatan berat badan, faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kecenderungan seseorang untuk mendapatkan stretch mark.

Jika keluarga Anda memiliki riwayat stretch mark, Anda mungkin lebih rentan mengalami hal yang sama selama bulking, meskipun Anda berusaha untuk menambah massa tubuh secara bertahap.

Cara Mengurangi Risiko Stretch Mark Selama Bulking

Meskipun stretch mark tidak dapat sepenuhnya dihindari, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya.

  1. Kenaikan Berat Badan yang Bertahap : Hindari peningkatan berat badan yang drastis dalam waktu singkat. Fokus pada penambahan massa otot, bukan lemak.
  2. Maksimalkan Perawatan Kulit : Mengoleskan pelembap pada area yang rawan stretch mark bisa menjaga kulit tetap lembap dan lebih elastis.
  3. Lakukan Latihan yang Tepat : Latihan beban yang terencana dengan baik, diikuti dengan cukup istirahat dan nutrisi yang tepat, dapat membantu Anda mendapatkan hasil bulking yang lebih efisien dan mengurangi kemungkinan penambahan lemak tubuh yang berlebihan.
  4. Konsumsi Nutrisi yang Tepat Pastikan Anda mendapatkan asupan kalori yang seimbang dengan memprioritaskan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun otot. Mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin C, E, dan zinc juga dapat membantu mendukung kesehatan kulit.

Apakah Stretch Mark Bisa Dihilangkan?

Setelah stretch mark muncul, biasanya akan cenderung memudar seiring waktu, meskipun tidak akan sepenuhnya hilang. Namun, ada beberapa perawatan yang bisa membantu mengurangi tampilan stretch mark, seperti penggunaan krim topikal, laser, atau terapi mikrodermabrasi.

Meskipun perawatan ini bisa membantu, tidak ada jaminan bahwa stretch mark akan hilang sepenuhnya.

Kesimpulannya, bulking memang dapat menyebabkan stretch mark, terutama jika peningkatan berat badan terjadi dengan cepat dan disertai dengan penambahan lemak tubuh yang signifikan.

Meskipun tidak dapat sepenuhnya dicegah, risiko stretch mark dapat dikurangi dengan melakukan bulking secara bertahap, menjaga kelembapan kulit, dan fokus pada peningkatan otot dibandingkan lemak.


Penulis: Yessi Veronika