Benarkah Saat Bulking Tidak Boleh Cardio? Ini Penjelasannya
Anggapan bahwa saat bulking tidak boleh cardio adalah mitos. Cardio tetap boleh dilakukan selama intensitas dan porsinya sesuai.

Saat memasuki fase bulking, banyak orang berpikir bahwa melakukan cardio bisa merusak usaha untuk menambah massa otot. Beberapa mitos bahkan menyebutkan bahwa cardio bisa “membakar” otot yang sudah susah payah dibangun.
Tapi, benarkah saat bulking tidak boleh cardio? Yuk, kita kupas faktanya!
Apa Itu Bulking?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, penting untuk memahami dulu apa itu bulking. Bulking adalah fase dalam program fitness di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori untuk mendukung pertumbuhan massa otot.
Biasanya, kalori yang dikonsumsi melebihi kebutuhan harian (surplus kalori), dengan tetap fokus pada latihan angkat beban atau strength training. Tujuannya jelas yaitu meningkatkan berat badan, khususnya massa otot. Tapi di sisi lain, fase bulking juga kerap disertai dengan sedikit peningkatan lemak tubuh.
BACA JUGA: Bulking dan Cutting: Rahasia Membangun Tubuh Impian
Fungsi Cardio Saat Bulking
Cardio selama bulking tidak otomatis menjadi musuh. Justru, jika dilakukan dengan benar, cardio bisa memberi banyak manfaat:
- Menjaga Kesehatan Jantung Meningkatkan massa otot bukan alasan untuk melupakan kesehatan jantung. Cardio membantu menjaga fungsi jantung dan paru-paru tetap optimal.
- Meningkatkan Nafsu Makan Beberapa orang kesulitan makan dalam jumlah besar saat bulking. Cardio ringan dapat membantu meningkatkan nafsu makan, sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan kalori.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin Cardio dapat membantu tubuh menggunakan karbohidrat dengan lebih efisien, yang penting dalam proses pembentukan otot.
- Mengontrol Lemak Tubuh Saat bulking, kelebihan kalori bisa menyebabkan penumpukan lemak. Cardio membantu meminimalkan penambahan lemak yang tidak diinginkan.
BACA JUGA: Benarkah Bulking Bisa Menyebabkan Stretch Mark? Begini Penjelasannya!
Cardio yang Perlu Dihindari Saat Bulking
Meski bermanfaat, cardio tetap perlu disesuaikan. Hindari:
- Cardio intensitas tinggi terlalu sering (seperti HIIT setiap hari), karena bisa mengganggu pemulihan otot dan menyebabkan defisit kalori.
- Durasi panjang (1 jam lebih) setiap hari tanpa kompensasi kalori tambahan.
Tips Melakukan Cardio Saat Bulking
- Pilih low to moderate intensity cardio seperti jalan cepat, sepeda statis, atau berenang ringan.
- Lakukan 2–3 kali seminggu, 20–30 menit per sesi.
- Pastikan asupan kalori tetap surplus (lebih banyak dari kebutuhan harian), agar tidak menghambat pertumbuhan otot.
BACA JUGA: Resep Bubur Telur Bayam
Jadi, cardio tidak dilarang saat bulking asal dilakukan dengan bijak. Tujuan utama bulking memang menambah massa otot, tapi bukan berarti harus mengorbankan kesehatan jantung atau membiarkan lemak bertambah tanpa kontrol.
Kuncinya ada pada keseimbangan antara latihan beban, cardio, dan nutrisi yang tepat.