Benarkah Sarapan adalah Waktu Makan Terpenting?
Benarkah sarapan wajib untuk semua orang? Benarkah demikian? Baca penjelasannya dalam artikel ini!

Kalimat “sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari” mungkin sudah sering kamu dengar sejak kecil.
Namun, seiring berkembangnya ilmu gizi dan munculnya tren pola makan baru seperti intermittent fasting, muncul pertanyaan apakah sarapan memang benar-benar sepenting itu, atau hanya mitos yang diwariskan turun-temurun? Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Sarapan?
Sarapan adalah makanan pertama yang dikonsumsi setelah tidur, biasanya dalam 2–3 jam setelah bangun. Istilah “breakfast” sendiri berasal dari kata “break” dan “fast” yang berarti “memutuskan puasa” yakni puasa semalaman.
Fungsi utama sarapan adalah mengisi ulang energi dan menyediakan nutrisi untuk memulai aktivitas harian. Namun, bukan berarti semua orang wajib sarapan di jam 7–9 pagi. Setiap individu memiliki kebutuhan berbeda tergantung gaya hidup dan kondisi tubuhnya.
BACA JUGA: Peran Nutrisi dalam Meningkatkan Performa Olahraga
Manfaat Sarapan bagi Tubuh
Bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki aktivitas fisik atau mental tinggi di pagi hari, sarapan dapat memberikan sejumlah manfaat penting, antara lain:
- Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Sarapan bisa membantu meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif, terutama pada anak-anak dan pelajar.
- Menstabilkan Gula Darah: Sarapan sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga tubuh tidak mudah lemas.
- Mengontrol Nafsu Makan: Dengan sarapan, risiko makan berlebihan saat siang hari akan lebih kecil, karena tubuh sudah mendapat asupan energi lebih dulu.
BACA JUGA: Cara Menjaga Nutrisi Sayuran Saat Dimasak Agar Tidak Hilang
Apakah Tidak Sarapan Itu Buruk?
Faktanya, tidak selalu. Banyak orang yang merasa tetap sehat meski tidak sarapan pagi. Tren intermittent fasting menunjukkan bahwa tubuh bisa tetap bugar selama kebutuhan nutrisi harian tetap tercukupi.
Beberapa orang bahkan merasa lebih ringan, produktif, dan fokus saat melewatkan sarapan. Kuncinya ada pada bagaimana seseorang mengatur pola makan dan kualitas makanan sepanjang hari, bukan semata pada apakah ia sarapan atau tidak.
BACA JUGA: Benarkah Intermittent Fasting Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?
Ingat! Kualitas Sarapan Lebih Penting daripada Wajib Sarapan

Jika memilih sarapan, pastikan kualitas makanan yang dikonsumsi benar-benar bernutrisi. Sarapan tinggi gula dan rendah gizi, seperti donat atau roti manis, justru bisa membuat tubuh cepat lelah.
Contoh menu sarapan sehat antara lain:
- Oatmeal dengan buah dan kacang-kacangan
- Telur rebus dengan roti gandum
- Smoothie buah + yogurt
- Nasi merah dengan lauk berprotein
BACA JUGA: Resep Roti Gandum Selai Chocolate
Kesimpulannya, sarapan memang bisa menjadi waktu makan penting bagi sebagian orang, khususnya yang memiliki aktivitas padat di pagi hari. Namun, bukan berarti semua orang wajib sarapan.
Yang terpenting adalah memahami kebutuhan tubuh sendiri, menjaga pola makan seimbang, dan memilih makanan berkualitas.
Jadi, benarkah sarapan adalah waktu makan terpenting? Jawabannya bisa ya, bisa tidak karena semua tergantung pada gaya hidup, kebutuhan energi dan kesehatan masing-masing individu.