Burnout Vs Stres: Apa Bedanya dan Bagaimana Mengatasinya?
Banyak orang sering keliru membedakan antara stres dan burnout. Meskipun keduanya saling berkaitan dan memiliki gejala yang mirip, keduanya adalah kondisi psikologis yang berbeda dan memerlukan penanganan yang tidak sama. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Di tengah padatnya aktivitas dan tekanan hidup modern, banyak orang sering keliru membedakan antara stres dan burnout. Meskipun keduanya saling berkaitan dan memiliki gejala yang mirip, keduanya adalah kondisi psikologis yang berbeda dan memerlukan pendekatan penanganan yang tidak sama.
Memahami perbedaannya adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda.
Apa Itu Stres?
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan. Dalam batas tertentu, stres sebenarnya bisa bersifat positif karena memotivasi kita untuk menyelesaikan tugas atau menghadapi situasi tertentu.
Namun, ketika stres terjadi terus-menerus tanpa ada waktu pemulihan, tubuh dan pikiran mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Ciri-Ciri Stres Antara Lain:
- Gelisah atau cemas berlebihan
- Sulit tidur atau insomnia
- Jantung berdebar lebih cepat
- Mudah marah atau frustrasi
- Fokus dan konsentrasi menurun
Stres biasanya bersifat jangka pendek dan akan mereda ketika sumber tekanan telah diatasi atau menghilang.
BACA JUGA: Seberapa Pentingnya Pemulihan dan Istirahat dalam Program Latihan?
Apa Itu Burnout?

Burnout atau kelelahan mental emosional adalah kondisi kelelahan ekstrem yang disebabkan oleh stres kronis yang dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan. Burnout sering kali dialami oleh orang yang bekerja di bawah tekanan tinggi, seperti tenaga kesehatan, guru, atau pekerja di industri kreatif dan teknologi.
Gejala Burnout Meliputi:
- Merasa kosong, tidak bersemangat, dan sinis terhadap pekerjaan
- Menurunnya produktivitas secara drastis
- Kehilangan rasa percaya diri
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Merasa tidak ada yang bisa membantu atau mengerti
Berbeda dengan stres, burnout tidak hilang hanya dengan liburan singkat. Kondisi ini memerlukan pemulihan mental yang lebih mendalam dan perubahan pola hidup.
BACA JUGA: Pola Makan untuk Memaksimalkan Pertumbuhan Otot
Burnout vs Stres: Apa Bedanya?
Bagaimana Cara Mengatasinya?

- Kenali Tanda Awalnya= Jangan abaikan sinyal dari tubuh. Jika merasa terus-menerus lelah, sinis, atau tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya menyenangkan, mungkin Anda sudah melewati batas stres menuju burnout.
- Atur Prioritas dan Waktu Istirahat= Belajar mengatakan “tidak” dan sisihkan waktu untuk istirahat. Jangan terus memaksakan diri menyelesaikan semua hal sekaligus.
- Lakukan Aktivitas Fisik= Olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda bisa membantu meredakan ketegangan dan memperbaiki suasana hati.
- Bicara dengan Orang Terpercaya= Berbagi cerita kepada teman, pasangan, atau profesional seperti psikolog bisa sangat membantu untuk memahami dan menangani burnout secara emosional.
- Evaluasi Lingkungan Kerja= Jika pekerjaan menjadi sumber utama stress atau burnout, pertimbangkan untuk berdiskusi dengan atasan atau mencari alternatif pekerjaan yang lebih seimbang.
BACA JUGA: Resep Kolak Pisang
Kesimpulannya, stres dan burnout memang saling berkaitan, tetapi memiliki dampak dan cara penanganan yang berbeda. Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan mental.
Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kondisi semakin memburuk karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.