Cara Aman Transisi dari Bulking ke Cutting Tanpa Kehilangan Progres
Bulking ke cutting tidak bisa dilakukan sembarangan. Pelajari cara aman transisi dari bulking ke cutting agar progres fitness tetap terjaga lewat artikel ini.

Bagi banyak orang yang serius menjalani fitness, dua fase penting dalam perjalanan pembentukan tubuh adalah bulking dan cutting. Bulking bertujuan menambah massa otot dengan surplus kalori, sementara cutting difokuskan pada penurunan kadar lemak tubuh tanpa mengorbankan otot yang sudah terbentuk.
Salah satu tantangan terbesar adalah melakukan transisi dari fase bulking ke cutting. Jika dilakukan secara sembarangan, Anda bisa kehilangan progres yang sudah dibangun dengan susah payah. Artikel ini akan membahas cara aman beralih dari bulking ke cutting agar hasil tetap maksimal.
Mengapa Transisi Perlu Dilakukan dengan Hati-Hati?
Setelah berbulan-bulan berada dalam surplus kalori, tubuh terbiasa dengan energi berlebih. Jika tiba-tiba memangkas kalori secara drastis, risiko kehilangan massa otot, penurunan energi, dan masalah metabolisme bisa meningkat.
Dengan melakukan transisi secara bertahap, Anda membantu tubuh menyesuaikan diri sehingga otot tetap terjaga, performa latihan tidak turun drastis, dan metabolisme tetap stabil.
BACA JUGA: Kesalahan-Kesalahan Umum yang Bisa Menghambat Konsistensi dalam Fitness
Langkah-Langkah Aman Transisi dari Bulking ke Cutting

1. Kurangi Kalori Secara Bertahap
Jangan langsung memangkas 700–1000 kalori per hari. Lebih baik turunkan sekitar 300–500 kalori dari asupan bulking, lalu evaluasi progres setiap 1–2 minggu. Dengan cara ini, tubuh memiliki waktu untuk beradaptasi tanpa kehilangan massa otot.
2. Pertahankan Asupan Protein Tinggi
Protein adalah kunci utama dalam mempertahankan otot saat cutting. Usahakan tetap mengonsumsi 1.6–2.2 gram protein per kg berat badan. Pilih sumber protein berkualitas seperti dada ayam, ikan, telur, tahu, tempe, atau whey protein.
3. Atur Ulang Komposisi Karbohidrat dan Lemak
- Karbohidrat: turunkan secara perlahan sesuai kebutuhan energi, tetapi jangan dihilangkan sepenuhnya karena berperan penting dalam performa latihan.
- Lemak sehat: pertahankan dalam jumlah moderat untuk menjaga hormon tetap seimbang.
4. Tetap Lakukan Latihan Kekuatan
Jangan mengurangi porsi latihan beban secara signifikan hanya karena sedang cutting. Latihan kekuatan membantu otot bertahan dari defisit kalori. Anda bisa menurunkan sedikit volume, tetapi pertahankan intensitas agar stimulus otot tetap ada.
5. Tambahkan Kardio Secara Bijak
Kardio memang membantu menciptakan defisit kalori, tetapi jangan berlebihan. Mulailah dengan 2–3 sesi kardio intensitas sedang per minggu, lalu sesuaikan dengan progres. Kardio yang terlalu banyak justru bisa membuat tubuh kelelahan dan mengganggu pemulihan.
6. Pantau Progres Secara Berkala
Gunakan alat ukur seperti timbangan, foto progres, atau persentase lemak tubuh untuk melihat perubahan. Evaluasi setiap 2 minggu agar Anda tahu apakah defisit kalori sudah efektif atau masih perlu penyesuaian.
7. Jangan Abaikan Istirahat dan Tidur
Pemulihan adalah bagian penting dalam menjaga otot. Pastikan tidur cukup (7–8 jam per malam) dan hindari stres berlebihan agar hormon tubuh tetap seimbang selama proses cutting.
BACA JUGA: Tidur 8 Jam Sehari, Kebiasaan Kecil dengan Dampak Besar
Kesalahan yang Harus Dihindari

- Mengurangi kalori terlalu cepat → otot berisiko hilang.
- Mengabaikan protein → tubuh kekurangan bahan bakar untuk mempertahankan massa otot.
- Terlalu banyak kardio → bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan performa latihan.
- Tidak konsisten → transisi membutuhkan waktu, jadi jangan berharap hasil instan.
BACA JUGA: Resep Tempe Orek
Kesimpulannya, transisi dari bulking ke cutting adalah proses yang harus dilakukan dengan strategi yang tepat, bukan terburu-buru. Kunci utamanya adalah pengurangan kalori bertahap, menjaga protein tetap tinggi, latihan kekuatan konsisten, serta pemantauan progres secara rutin.
Ingat, setiap tubuh berbeda, jadi jangan ragu untuk menyesuaikan strategi sesuai respons tubuh Anda. Jika dilakukan dengan tepat, transisi ini bisa membawa Anda lebih dekat ke tubuh ideal yang sehat, bugar dan proporsional.
Jaga Progres Lebih Mudah dengan Kelas Fitness 1 on 1 Online Personal Trainer

Proses transisi dari bulking ke cutting memang rentan sebab salah langkah sedikit saja bisa membuat progres Anda hilang. Untuk Kelas Fitness 1 on 1 Online Personal Trainer hadir sebagai solusi agar perjalanan fitness Anda lebih aman dan terarah.
Kenapa pilih Kelas Fitness 1 on 1 Online Personal Trainer?
✅ Program latihan 100 % personalized sesuai tujuan kebugaran, kondisi tubuh dan usia sehingga aman dari resiko cedera maupun overtraining.
✅ Latihan bisa dijadwal sesuai waktu Anda.
✅ Dipandu instruktur berpengalaman jadi tidak asal gerak.
✅ Harga super terjangkau, cocok untuk semua kalangan.
✅ Latihan bisa dilakukan di rumah atau gym dengan panduan langsung instruktur.
✅ Pola makan sehat tapi tetap enak, bebas dari rasa tersiksa, disusun dan dipantau ahli gizi.
✅ Butuh jawaban cepat terkait program? Cukup tanyakan ke Customer Service, dijamin responsif dan ramah.
Bonus Konsultasi Dokter jadi semua program pasti aman!
Jangan biarkan kerja keras selama fase bulking hilang saat memasuki cutting. Bersama Kelas Fitness 1-on-1 Online Personal Trainer, transisi bisa dilakukan dengan aman, terukur, dan sesuai kebutuhan Anda.