Defisit Kalori : Ubi vs Nasi Putih Lebih Efektif yang Mana?

Jika Anda sedang menjalani program diet, mengganti nasi putih dengan ubi bisa menjadi langkah sederhana namun efektif.

Defisit Kalori : Ubi vs Nasi Putih Lebih Efektif yang Mana?

Anda ingin diet tapi masih sering kalap dengan porsi nasi apalagi jika dipasangkan dengan lauk favorit? Sudah lihat berbagai sumber dan ingin coba diet dengan ubi? Bisa jadi pilihan yang tepat jika memilih ubi Ingin tau perbedaan kandungan ubi dengan nasi putih? Yuk simak penjelasan di bawah ini!

Saat sedang menjalani program diet, pemilihan sumber karbohidrat memainkan peran penting dalam mencapai hasil yang diinginkan. Dua pilihan umum di masyarakat Indonesia adalah nasi putih dan ubi jalar.


BACA JUGA: Resep Nasi Gurih Sambalado Telur


Meski keduanya sama-sama merupakan sumber energi utama, kandungan gizi dan dampaknya terhadap tubuh sangat berbeda. Dalam konteks diet, terutama jika tujuan utamanya adalah menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan metabolik, ubi sering kali dianggap pilihan yang lebih baik dibanding nasi putih.

Berikut Perbandingan dari 5 Aspek Penting yang Bisa Jadi Pertimbangan:

  1. Nasi memiliki lebih tinggi kalori dibandingkan ubi. Dalam 100 gr nasi mengandung ±130 kcal sedangkan dalam 100 gr ubi mengandung ±86 kcal sehingga ubi dapat jadi pilihan yang cocok untuk kamu yang sedang defisit kalori
  2. Kandungan karbohidrat dalam nasi lebih tinggi daripada ubi. Dalam 100 gr nasi mengandung ±28 gr sedangkan dalam 100 gr ubi mengandung ±20 gr. Walaupun sedang diet bukan berarti menghilangkan konsumsi karbohidrat, karena sumber energi yang paling besar berasal dari karbohidrat. Jadi karbonya jangan dihilangkan cukup dikurangi saja.
  3. Kandungan serat dalam 100 gr ubi ±3 gr sedangkan dalam 100 gr nasi hanya ±0.4 gr. Perbandingan dari keduanya terlihat cukup jauh, serat yang tinggi bisa membuat kita terasa kenyang lebih lama, sehingga kita tidak mudah lapar dan tidak banyak ngemil.
  4. Nasi juga memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi daripada ubi. Dalam 100 gr nasi mengandung indeks glikemik ±70 - 80 sedangkan dalam 100 gr ubi hanya ±44 - 60. Indeks glikemik yang tinggi dapat memicu lonjakan gula dalam darah. Kalau terlalu sering konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi tanpa olahraga yang teratur dapat memicu penyakit diabetes.
  5. Ubi juga mengandung lebih tinggi mikronutrien seperti vitamin A, C, dan potassium dibandingkan nasi, jadi ubi lebih padat gizi dibandingkan nasi.

Selanjutnya Anda bisa mengganti nasi dengan ubi jika memungkinkan. Tetapi kalau Anda masih tetap ingin makan nasi, bisa kurangi porsi nasi. Maupun mengganti dengan nasi merah atau nasi shirataki yang memiliki kandungan indeks glikemik dan karbohidrat lebih rendah.

Anda juga harus tetap memperhatikan asupan kalori harian, walaupun nasi sudah diganti dengan ubi tapi kalau masih konsumsi dengan porsi besar tetep aja salah.

Barengi pula dengan olahraga teratur saat defisit kalori agar hasilnya maksimal.


Penulis: Khairi Syakira