Efek Program Latihan Angkat Beban terhadap Pengendalian Diabetes dan Peningkatan Kualitas Hidup

Program latihan angkat beban dapat membantu mengelola diabetes mulai dari kontrol gula darah hingga sensitivitas insulin. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Efek Program Latihan Angkat Beban terhadap Pengendalian Diabetes dan Peningkatan Kualitas Hidup

Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit metabolik yang semakin meningkat prevalensinya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan jantung, ginjal, saraf, dan masalah penglihatan, yang secara langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita.

Salah satu pendekatan yang semakin populer untuk mengelola diabetes adalah melalui program latihan fisik, terutama latihan angkat beban.

Latihan angkat beban merupakan jenis latihan resistensi yang dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki metabolisme tubuh, serta meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, latihan angkat beban juga dapat memberikan dampak positif pada kualitas hidup penderita diabetes.

Pengaruh Latihan Angkat Beban terhadap Pengendalian Diabetes

Latihan angkat beban (resistance training) telah terbukti menjadi intervensi efektif untuk penderita diabetes tipe 2. Metode ini tidak hanya membantu mengendalikan kadar gula darah tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin & Kontrol Gula Darah

Meta-analisis dari 46 RCT pada penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa resistance training secara signifikan menurunkan HbA1c sebesar rata-rata 0,50 % dan glukosa puasa sekitar 12,03 mg/dL.

2. Efek Kombinasi dengan Aerobik Lebih Optimal

Dalam penelitian pada wanita pascamenopause dengan diabetes tipe 2, penambahan latihan beban ke program aerobik meningkatkan sensitivitas insulin secara lebih signifikan dibanding aerobik saja.

3. Peningkatan Massa Otot dan Sensitivitas

Latihan beban meningkatkan massa otot dan meningkatkan efisiensi otot dalam menyerap glukosa, serta meningkatkan ekspresi transporter GLUT4 dan protein sinyal insulin lainnya.

4. Perbaikan Komposisi Tubuh

Pada pria lanjut usia dengan diabetes tipe 2, latihan beban 2x per minggu (intensitas 50–80% 1RM) mengurangi lemak perut, memperkuat otot, dan memperbaiki sensitivitas insulin, tanpa harus mengubah berat badan total

5. Dampak Positif terhadap Kualitas Hidup

Selain manfaat fisik, latihan angkat beban meningkatkan kondisi mental dan emosional penderita—mengurangi stres, meningkatkan stamina, dan memperkuat kepercayaan diri. Perubahan positif ini secara tidak langsung berpotensi pula dalam meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes.


BACA JUGA: Benarkah Makan Nasi Malam Hari Bikin Diabetes? Ini Penjelasanya!


Saatnya Kendalikan Diabetes & Tingkatkan Kualitas Hidup Anda!

Latihan angkat beban bukan cuma soal membentuk otot saja sebab manfaatnya juga sangat besar untuk membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan membuat hidup lebih bertenaga.

Tapi… kita tahu, memulai itu seringkali membingungkan, latihan apa yang aman? Seberapa berat beban yang pas? Bagaimana mengombinasikan dengan pola makan?

Di sinilah Kelas Fitness hadir untuk membantu Anda.
Melalui Program 1-on-1 Online Personal Trainer, Anda akan mendapatkan:
✅ Instruktur berpengalaman yang membimbing setiap langkah latihan Anda
✅ Program latihan aman & efektif, disesuaikan dengan kondisi dan tujuan kesehatan
✅ Panduan makan sehat untuk menunjang hasil latihan dan kontrol gula darah yang disusun oleh ahli gizi
✅ Harga terjangkau dengan hasil yang bisa Anda rasakan
✅ Monitoring progres rutin untuk memastikan Anda terus berada di jalur yang tepat

Bonus Spesial: konsultasi dokter untuk memastikan latihan aman dan efektif bagi penderita diabetes!

Klik [DISINI] sekarang dan ubah latihan Anda jadi investasi kesehatan jangka panjang!


Sumber Referensi

American Diabetes Association. (1998). Resistance training improves insulin sensitivity in NIDDM subjects without altering maximal oxygen uptake. Diabetes Care, 21(8), 1353–1355 (https://diabetesjournals.org/care/article/21/8/1353/20121/Resistance-Training-Improves-Insulin-Sensitivity diakses 12 Agustus 2025)

Croymans, D. M., Paparisto, E., Lee, M. M., Brandt, N., Le, B. K., Lohan, D., ... & Roberts, C. K. (2013, November 1). Resistance training improves indices of muscle insulin sensitivity and β-cell function in overweight/obese, sedentary young men. Journal of Applied Physiology (https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/japplphysiol.00485.2013 diakses 12 Agustus 2025)

Dunstan, D. W., Daly, R. M., Owen, N., Jolley, D., de Courten, M., Shaw, J., ... & Zimmet, P. Z. (2002). Even twice-weekly resistance training improves insulin sensitivity and abdominal fat in older men with type 2 diabetes. Diabetes Care, 28(3), 662–668 (https://diabetesjournals.org/care/article/28/3/662/27636/Twice-Weekly-Progressive-Resistance-Training diakses 12 Agustus 2025)

Strasser, B., & Hoffmann, G. (2024). The impact of resistance exercise training on glycemic control among adults with type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. PubMed (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/38623887/ diakses 12 Agustus 2025)