Ego Lifting: Bahaya Mengangkat Beban Melebihi Batas & Risikonya bagi Tubuh
Apa sih ego lifting itu? Benarkah bisa membahayakan tubuh dan berisiko menimbulkan cedera serius? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Secara sederhana, ego lifting adalah kondisi ketika seseorang mengangkat beban melebihi kemampuan tubuhnya demi gengsi atau untuk terlihat lebih kuat di depan orang lain. Biasanya, hal ini dilakukan tanpa mempertimbangkan teknik yang benar dan kesiapan fisik.
Misalnya, seseorang yang seharusnya mengangkat barbell seberat 30 kg, memaksa diri mengangkat 50 kg hanya karena ingin dipandang hebat. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa menimbulkan berbagai risiko cedera serius dan berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan tubuh Anda.
Bahaya Ego Lifting
Ego lifting bukan sekadar soal gengsi, tapi juga bisa membahayakan keselamatan tubuh. Berikut beberapa bahaya yang mengintai:
- Cedera Otot dan Tulang: Ego lifting dapat menyebabkan cedera otot dan tulang, seperti robekan otot, patah tulang, dan cedera sendi.
- Kerusakan pada Sistem Muskuloskeletal: Ego lifting dapat menyebabkan kerusakan pada sistem muskuloskeletal, seperti kerusakan pada otot, tendon, dan ligamen.
- Meningkatkan Risiko Cedera: Ego lifting dapat meningkatkan risiko cedera, terutama jika Anda tidak memiliki teknik yang benar dan tidak memperhatikan keselamatan.
- Dampak pada Kesehatan Mental: Ego lifting dapat berdampak pada kesehatan mental, seperti meningkatkan stres dan kecemasan.
BACA JUGA: Bodyweight untuk Kekuatan Inti: Bangun Fondasi Tubuh Yang Kuat
Dampak Ego Lifting bagi Keselamatan

Keselamatan saat berolahraga adalah prioritas utama, bukan soal siapa yang paling kuat. Jika kebiasaan ego lifting dibiarkan, dampak buruknya bisa jangka panjang, di antaranya:
- Menghambat Kemajuan: Ego lifting dapat menghambat kemajuan dalam latihan angkat besi, karena cedera dan kerusakan pada tubuh dapat membuat Anda tidak dapat melakukan latihan dengan efektif.
- Meningkatkan Risiko Cedera Jangka Panjang: Ego lifting dapat meningkatkan risiko cedera jangka panjang, seperti kerusakan pada sendi dan tulang.
- Dampak pada Kesehatan Jangka Panjang: Ego lifting dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang, seperti meningkatkan risiko osteoporosis dan cedera kronis.
- Mengurangi Kualitas Hidup: Ego lifting dapat mengurangi kualitas hidup, karena cedera dan kerusakan pada tubuh dapat membuat Anda tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.
BACA JUGA: Resep Bola-Bola Ayam Kukus
Tips untuk Menghindari Ego Lifting
Agar tetap aman saat berolahraga dan terhindar dari ego lifting, berikut tips yang bisa kamu lakukan:
- Fokus pada Teknik, Bukan Berat Beban
Pastikan setiap repetisi dilakukan dengan benar. - Kenali Batas Kemampuan Tubuh
Naikkan beban secara bertahap sesuai progres. - Gunakan Spotter atau Partner Gym
Agar bisa membantu jika terjadi hal darurat. - Jangan Gampang Terbawa Suasana Kompetitif di Gym
Ingat, tujuan olahraga adalah untuk kesehatan, bukan adu kuat.
BACA JUGA: 5 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron Secara Alami
Kesimpulannya, ego lifting mungkin terlihat keren di mata orang lain, tapi risikonya bisa sangat berbahaya. Sebaiknya prioritaskan teknik yang benar, progres yang bertahap, dan keselamatan diri saat berolahraga. Jangan sampai gengsi justru membuatmu harus berhenti olahraga karena cedera.
Diharapkan dengan memahami bahaya dan dampak ego lifting, Anda dapat menghindari cedera dan kerusakan pada tubuh, serta meningkatkan kesehatan dan keselamatan dalam melakukan olahraga seperti saat latihan angkat beban.
Ingatlah untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan tubuh Anda.