Kenali Perbedaan Overtraining dan Under Recovery agar Latihan Anda Tak Sia-Sia
Jangan sampai latihan Anda sia-sia! Kenali perbedaan overtraining dan under recovery agar tubuh tetap bugar dan sehat. Pelajari perbedaan serta cara mengatasinya disini.

Banyak orang berpikir semakin keras dan sering berlatih, maka hasil yang didapat akan semakin maksimal. Sayangnya, anggapan ini bisa menjerumuskan jika tidak diimbangi dengan pemulihan yang cukup.
Dua kondisi yang sering muncul akibat pola latihan yang tidak seimbang adalah overtraining dan under recovery. Sekilas keduanya tampak mirip, tetapi sebenarnya berbeda dalam penyebab, gejala, serta cara penanganannya.
Memahami perbedaan ini penting agar latihan Anda tidak sia-sia dan justru membawa manfaat optimal bagi kesehatan dan performa.
Apa Itu Overtraining?

Overtraining adalah kondisi ketika tubuh dipaksa melampaui kapasitas pemulihan alaminya dalam jangka waktu lama. Hal ini biasanya terjadi jika volume, intensitas, atau frekuensi latihan terlalu tinggi tanpa diimbangi istirahat yang cukup.
Tanda-Tanda Umum Overtraining Meliputi:
- Penurunan performa meskipun terus berlatih keras
- Kelelahan kronis yang tidak hilang walau sudah istirahat
- Gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan namun tetap lelah)
- Perubahan mood, mudah tersinggung, kehilangan motivasi, bahkan depresi ringan
- Gangguan hormonal dan imunitas (menstruasi tidak teratur, mudah sakit, pemulihan lama)
Jika dibiarkan, overtraining bisa menyebabkan cedera jangka panjang, menurunkan daya tahan tubuh, hingga mengganggu kesehatan mental.
BACA JUGA: Kenapa Wanita Harus Mulai Latihan Beban? Ini 5 Alasannya!
Apa Itu Under Recovery?

Under recovery terjadi bukan karena latihan terlalu berat, tetapi karena tubuh tidak mendapat waktu pemulihan yang cukup. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan bisa pulih dengan perbaikan istirahat serta pola hidup.
Gejala Under Recovery Meliputi:
- Kelelahan sementara yang hilang setelah tidur cukup
- Nyeri otot yang lebih lama dari biasanya (DOMS)
- Tidur kurang berkualitas karena ketidaknyamanan fisik
- Penurunan motivasi sementara untuk latihan
- Kekurangan energi akibat nutrisi yang tidak memadai atau dehidrasi
Jika tidak ditangani, under recovery bisa berkembang menjadi overtraining.
BACA JUGA: Overhead Press Bikin Bahu Sakit? Ini Penyebab dan Cara Menghindarinya
Tips Mengatasinya
- Atasi Overtraining: hentikan latihan berat untuk sementara, lakukan perencanaan ulang program, tingkatkan asupan kalori dan nutrisi, serta konsultasikan kondisi dengan tenaga medis atau instruktur berpengalaman.
- Atasi Under Recovery: tambahkan waktu istirahat, perbaiki kualitas tidur, perhatikan hidrasi dan pola makan, serta lakukan pemulihan aktif seperti stretching atau foam rolling.
BACA JUGA: Overtraining dan Overreaching, Bedanya Apa? Ini Penjelasannya!
Kesimpulannya, overtraining dan under recovery sama-sama berdampak pada performa dan kesehatan, tetapi mekanismenya berbeda.
Saatnya Latihan Lebih Terarah, Stop Latihan Asal-Asalan!

Latihan keras itu bagus, tapi kalau nggak pakai strategi yang tepat, hasilnya malah bikin kecewa. Jangan biarkan overtraining atau under recovery bikin progress Anda stuck!
Gabung sekarang di Program 1-on-1 Online Personal Trainer dari KELAS FITNESS! Dapatkan:
✅ Instruktur berpengalaman yang siap mendampingi Anda di setiap sesi.
✅ Program latihan personal sesuai kebutuhan (superset, fat loss, bulking, toning, hipertrofi, kebugaran, dll) jadi tidak akan overtraining atau under recovery.
✅ Meal plan + konsultasi ahli gizi untuk dukungan hasil lebih tepat sasaran.
✅ Pantauan progres rutin biar Anda tetap semangat dan konsisten.
✅ Bonus konsultasi dokter supaya latihan Anda senantiasa aman.
Klik DISINI dan upgrade perjalanan fitness Anda sekarang, jadi versi terkuat dari diri Anda bersama KELAS FITNESS!