Kenapa Jantung Berdebar Saat Berolahraga? Begini Penjelasannya!
Pernahkah Anda merasakan jantung berdebar kencang saat berolahraga? Apakah kondisi ini normal? Ataukah jadi tanda masalah kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Saat seseorang mulai berolahraga, satu dari banyak perubahan fisik yang paling cepat terasa adalah meningkatnya detak jantung. Jantung yang berdetak lebih cepat dan kuat ini seringkali disadari sebagai jantung berdebar.
Meskipun normal, kondisi ini sering menimbulkan pertanyaan: kenapa jantung harus berdebar selama olahraga? Untuk menjawabnya, kita harus melihat dari sudut pandang ilmu fisiologi, yang menjelaskan bagaimana tubuh manusia bekerja dan merespons terhadap aktivitas fisik seperti olahraga.
Fungsi Jantung dalam Sistem Kardiovaskular

Jantung adalah pusat sistem kardiovaskular yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh, terutama saat tubuh sedang aktif seperti ketika berolahraga.
Selama aktivitas fisik, kebutuhan tubuh akan oksigen dan energi meningkat drastis, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi permintaan tersebut. Inilah yang menyebabkan peningkatan denyut jantung.
BACA JUGA: Menjaga Kesehatan Jantung Lewat Olahraga
Respons Fisiologis terhadap Olahraga

Saat olahraga dimulai, tubuh memicu serangkaian respons yang dikenal sebagai respon fight or flight yang dimediasi oleh sistem saraf simpatik. Hormon seperti adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin dilepaskan ke dalam aliran darah, yang menyebabkan:
- Peningkatan denyut jantung (heart rate)
- Peningkatan kekuatan kontraksi jantung
- Pelebaran pembuluh darah di otot aktif
- Penyempitan pembuluh darah di area non-esensial (seperti sistem pencernaan)
Semua perubahan ini bertujuan untuk mengalirkan lebih banyak darah ke otot yang sedang bekerja.
Kebutuhan Oksigen dan Debit Jantung

Debit jantung (cardiac output) adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung per menit, dan dihitung sebagai hasil dari denyut jantung (heart rate) dikalikan dengan volume sekuncup (stroke volume). Selama latihan, baik denyut jantung maupun volume sekuncup meningkat untuk meningkatkan debit jantung.
Menurut penelitian oleh Kenney et al. (2015), debit jantung seseorang saat istirahat berkisar sekitar 5 liter/menit. Selama latihan berat, angka ini dapat meningkat hingga 20-40 liter/menit pada atlet terlatih. Artinya, jantung berdebar bukan hanya normal, tetapi juga penting agar tubuh mendapatkan pasokan darah yang cukup selama olahraga.
BACA JUGA: 6 Latihan Sederhana untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Pengaruh Jenis dan Intensitas Olahraga

Jenis olahraga yang dilakukan turut memengaruhi intensitas detak jantung. Misalnya:
- Olahraga aerobik seperti lari, bersepeda, dan berenang menyebabkan peningkatan denyut jantung yang terkontrol dan berkelanjutan.
- Olahraga anaerobik seperti angkat beban atau sprint menyebabkan lonjakan denyut jantung secara mendadak, tergantung pada intensitas.
Menurut Powers dan Howley (2017), denyut jantung akan menyesuaikan dengan beban kerja. Semakin tinggi intensitasnya, semakin cepat jantung berdetak. Ini karena tubuh memerlukan lebih banyak energi dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel.
Adaptasi Jantung Terhadap Latihan Rutin

Latihan teratur akan menghasilkan adaptasi fisiologis pada jantung dan sistem kardiovaskular, yang disebut sebagai efek latihan kardiovaskular. Beberapa adaptasi tersebut meliputi:
- Peningkatan volume sekuncup: Jantung dapat memompa lebih banyak darah per denyut.
- Penurunan denyut jantung istirahat: Karena efisiensi kerja jantung meningkat.
- Peningkatan kapilarisasi otot: Memungkinkan lebih banyak oksigen untuk diantarkan ke otot aktif.
Atlet profesional bahkan bisa memiliki denyut jantung istirahat serendah 40 denyut per menit, sebagai hasil dari efisiensi sistem kardiovaskular mereka.
BACA JUGA: Treadmill & Sepeda Statis, 2 Alat Olahraga Kardio yang Wajib Anda Coba untuk Jaga Kesehatan Jantung
Perbedaan Normal dan Tidak Normal

Penting untuk membedakan jantung berdebar yang normal dengan gejala gangguan jantung. Beberapa tanda bahwa detak jantung tidak normal saat olahraga antara lain:
- Palpitasi yang sangat cepat dan tidak beraturan
- Nyeri dada
- Sesak napas berlebihan
- Pusing atau pingsan
Jika seseorang mengalami gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Beberapa kondisi medis seperti aritmia, penyakit jantung koroner, atau kardiomiopati dapat memicu respons jantung yang abnormal saat berolahraga.
Faktor yang Mempengaruhi Detak Jantung saat Olahraga

Beberapa faktor turut mempengaruhi bagaimana jantung berdetak saat olahraga:
- Usia: Semakin tua usia seseorang, kapasitas maksimal denyut jantung menurun.
- Kondisi kebugaran: Orang yang bugar memiliki efisiensi jantung lebih tinggi.
- Jenis kelamin: Secara umum, wanita memiliki denyut jantung istirahat yang lebih tinggi.
- Lingkungan: Suhu dan kelembapan tinggi bisa meningkatkan denyut jantung.
- Kondisi emosional: Stres atau kecemasan juga meningkatkan denyut jantung.
BACA JUGA: Olahraga Untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Jenis dan Intensitas yang Perlu Diperhatikan
Manfaat Kardiovaskular dari Jantung Berdebar (Latihan)

Meskipun terasa intens, detak jantung yang meningkat selama olahraga membawa banyak manfaat:
- Meningkatkan kapasitas aerobik (VO2 max)
- Menurunkan tekanan darah istirahat
- Mengurangi risiko penyakit jantung koroner
- Meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah
Kondisi ini menggambarkan bagaimana "jantung berdebar" adalah bagian dari proses fisiologis alami yang justru membawa manfaat jika dikendalikan dengan baik.
BACA JUGA: Resep Tumis Tahu Brokoli
Jantung berdebar selama olahraga merupakan respons fisiologis normal terhadap meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi oleh tubuh. Meskipun bisa terasa mengejutkan bagi sebagian orang, denyut jantung yang meningkat adalah bagian dari adaptasi tubuh untuk meningkatkan performa.
Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda tidak normal dan memahami batas kemampuan tubuh agar olahraga tetap aman dan menyehatkan.
Sumber Refrensi
- Kenney, W. L., Wilmore, J. H., & Costill, D. L. (2015). Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetics.
- Powers, S. K., & Howley, E. T. (2017). Exercise Physiology: Theory and Application to Fitness and Performance. McGraw-Hill Education.
- McArdle, W. D., Katch, F. I., & Katch, V. L. (2015). Exercise Physiology: Nutrition, Energy, and Human Performance. Wolters Kluwer.
- Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2016). Textbook of Medical Physiology. Elsevier.
- Mayo Clinic. (2023). "Exercise and Your Heart." Retrieved from https://www.mayoclinic.org
- American Heart Association. (2022). "Understanding Your Heart Rate". Retrieved from https://www.heart.org