Kenapa Orang Bahagia Lebih Mudah Menjaga Berat Badan? Ini Alasannya

Cari tahu alasan kenapa orang bahagia lebih mudah menjaga berat badan. Simak pengaruh emosi positif terhadap nafsu makan, metabolisme, dan gaya hidup sehat di sini!

Kenapa Orang Bahagia Lebih Mudah Menjaga Berat Badan? Ini Alasannya

Kenapa Orang Bahagia Lebih Mudah Menjaga Berat Badan? Ini Alasannya

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa orang yang terlihat bahagia cenderung lebih bugar dan memiliki berat badan ideal?

Ternyata, kondisi emosional seseorang memang memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan fisik, termasuk berat badan. Hubungan antara suasana hati yang positif dan kemampuan menjaga berat badan ini bukan sekadar kebetulan.

Berikut penjelasan kenapa orang yang bahagia lebih mudah menjaga berat badan.

Hubungan Antara Emosi dan Berat Badan

Kesehatan fisik dan mental adalah dua hal yang saling berkaitan. Salah satu hubungan yang menarik untuk dibahas adalah kaitan antara emosi positif, khususnya rasa bahagia, dengan berat badan seseorang.

Orang yang memiliki kondisi emosional positif cenderung lebih mudah menjaga berat badan ideal dibandingkan mereka yang sering mengalami stres atau emosi negatif. Apa sebenarnya yang menjadi alasan di balik fenomena ini?

Saat seseorang merasa bahagia, tubuh memproduksi hormon-hormon positif seperti dopamin, serotonin, dan endorfin. Hormon-hormon ini berperan dalam mengatur suasana hati sekaligus membantu menstabilkan nafsu makan.

Orang yang emosinya stabil cenderung tidak mudah mengalami emotional eating, yaitu kebiasaan makan berlebihan akibat stres atau sedih. Sebaliknya, saat stres melanda, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan rasa lapar, khususnya terhadap makanan tinggi lemak, gula, dan kalori.

Inilah salah satu penyebab berat badan bisa naik drastis saat seseorang mengalami tekanan emosional.


BACA JUGA: Beragam Manfaat Yoga untuk Keseimbangan Emosional dan Fisik


Stres, Kortisol, dan Berat Badan

Sebaliknya, saat seseorang mengalami stres atau emosi negatif, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Kortisol berfungsi sebagai respon alami tubuh terhadap tekanan, namun jika kadarnya berlebihan, dapat memicu peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak, khususnya di area perut.

Umumnya individu dengan tingkat stres tinggi memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang mampu mengelola emosinya dengan baik.


BACA JUGA: 4 Bahaya Memakai Korset Saat Berolahraga


Bahagia Membuat Orang Lebih Termotivasi Menjaga Pola Hidup Sehat

Orang yang bahagia juga cenderung lebih termotivasi untuk menjalani gaya hidup sehat. Mereka lebih aktif berolahraga, memilih makanan bergizi, dan memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Semua faktor ini secara langsung mempengaruhi pengendalian berat badan.


BACA JUGA: Resep Lontong Sayur


Memiliki Kualitas Tidur Lebih Baik

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat berpengaruh terhadap berat badan. Saat tidur terganggu, produksi hormon lapar (ghrelin) meningkat, sementara hormon kenyang (leptin) menurun. Kondisi ini membuat seseorang cenderung makan berlebihan keesokan harinya.

Orang yang bahagia biasanya memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Ini membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh dan mencegah kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.


BACA JUGA: Tantangan 7 Hari Bodyweight


Kesimpulannya, kebahagiaan ternyata bukan hanya soal perasaan, tetapi juga berkaitan erat dengan kesehatan fisik, termasuk berat badan.

Orang yang bahagia lebih mudah menjaga pola makan, aktif berolahraga, mengatur stres, dan memiliki tidur berkualitas, semua faktor yang berperan dalam menjaga berat badan tetap ideal.

Ingin mulai hidup lebih bahagia dan sehat?
Yuk, coba berbagai program olahraga di aplikasi KELAS FITNESS! Bisa diakses di mana saja, kapan saja, selama terhubung internet.

Download aplikasinya sekarang dan coba Free Trial DISINI dan rasakan manfaatnya untuk tubuh dan pikiran Anda!