5 Mitos Tentang Tinggi Badan, Mana yang Sempat Anda Percaya?

Masih percaya suplemen bisa menambah tinggi badan setelah dewasa? Jangan ya! Yuk, cari tahu mitos-mitos tentang tinggi badan di sini!

5 Mitos Tentang Tinggi Badan, Mana yang Sempat Anda Percaya?

Memiliki tinggi badan ideal sering kali dianggap sebagai simbol kepercayaan diri dan daya tarik fisik. Tak heran jika banyak orang, terutama remaja, berlomba-lomba mencari cara agar tubuh mereka lebih tinggi.

Sayangnya, di tengah pencarian itu, beredar berbagai mitos seputar peningkatan tinggi badan yang justru menyesatkan. Padahal, pertumbuhan tinggi badan sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan pola hidup.

Berikut ini adalah beberapa mitos-mitos tentang tinggi badan yang masih banyak dipercaya, lengkap dengan fakta yang sebenarnya dari mitos tersebut.

1. Suplemen atau Obat Tinggi Bisa Menambah Tinggi Secara Signifikan

Banyak produk di pasaran yang mengklaim bisa menambah tinggi badan dengan cepat. Namun, secara medis, tidak ada suplemen yang bisa secara ajaib memanjangkan tulang setelah epifisis (lempeng pertumbuhan tulang) menutup, biasanya pada usia 18–25 tahun. Suplemen seperti kalsium dan vitamin D hanya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tulang, bukan menambah tinggi badan.

2. Stretching Bisa Meninggikan Badan

Stretching maupun olahraga peregangan lainnya seperti yoga, pilates dan lainnya memang bisa membantu memperbaiki postur tubuh dan membuat tubuh terlihat lebih tegap, tapi itu tidak sama dengan menambah tinggi badan. Stretching tidak bisa memanjangkan tulang, terutama setelah masa pertumbuhan selesai.

3. Tinggi Badan Bisa Bertambah Sampai Usia 30 Tahun

Pertumbuhan tulang berhenti setelah epifisis menutup, umumnya sebelum usia 25 tahun. Setelah itu, tubuh tidak lagi mengalami pertumbuhan tinggi secara alami. Penampilan bisa tampak lebih tinggi hanya karena perbaikan postur atau peningkatan massa otot.

4. Postur Tubuh Tidak Mempengaruhi Tinggi Badan

Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk, bisa membuat seseorang terlihat lebih pendek dari tinggi sebenarnya. Sebaliknya, berdiri tegak dan menjaga postur tubuh bisa membantu menampilkan tinggi badan maksimal yang dimiliki.

5. Olahraga Tertentu Bisa Memperpanjang Tulang

Olahraga seperti basket dan renang memang membantu pertumbuhan selama masa pubertas karena merangsang hormon pertumbuhan. Namun, setelah masa pertumbuhan berakhir, olahraga hanya membantu menjaga kesehatan tulang dan postur, bukan memperpanjang tulang.


BACA JUGA: Benarkah Skiping dapat Membantu Menaikkan Tinggi Badan?


Kesimpulannya, mitos-mitos tentang tinggi badan muncul karena kurangnya pemahaman tentang proses pertumbuhan tubuh. Faktanya, tinggi badan ditentukan oleh faktor genetik dan hormon selama masa pertumbuhan, bukan oleh suplemen atau latihan tertentu setelah dewasa.

Meski tidak bisa bertambah tinggi secara fisik setelah usia tertentu, Anda tetap bisa terlihat lebih tinggi dan percaya diri dengan menjaga postur, berolahraga rutin, dan menjalani gaya hidup sehat.