Fitness

Mengenal Cara Kerja Otot Saat Olahraga dengan Bahasa Sederhana

Penasaran bagaimana cara kerja otot saat olahraga? Simak penjelasan sederhana tentang kontraksi otot, sumber energi, hingga pemulihan otot di sini.

Tubuh manusia memiliki sekitar 600 otot yang bekerja sama untuk menghasilkan gerakan, menjaga postur, dan bahkan menghasilkan panas. Saat kita berolahraga, otot-otot ini menjadi lebih aktif dan melalui serangkaian proses rumit.

Walau terdengar kompleks, cara kerja otot sebenarnya bisa dijelaskan dengan sederhana agar mudah dipahami oleh siapa saja.

Jenis Otot dalam Tubuh

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk tahu bahwa ada tiga jenis otot utama:

Otot Rangka= menempel pada tulang dan menggerakkan tubuh, paling aktif saat olahraga.
Otot Jantung= hanya ada di jantung, bekerja tanpa kita sadari untuk memompa darah.
Otot Polos= ada di organ dalam seperti pencernaan, bekerja otomatis tanpa kendali sadar.

Saat berolahraga, otot rangka dan jantung menjadi fokus utama karena keduanya bekerja ekstra keras.

Bagaimana Otot Berkontraksi?

Otot bisa bergerak karena adanya kontraksi, yaitu saat serat otot memendek dan menegang. Proses ini melibatkan protein aktin dan miosin yang saling bergeser.

Bayangkan seperti tarikan dayung, kepala miosin menarik aktin, lalu melepaskan, dan mengulanginya lagi. Siklus ini terus terjadi selama ada sinyal dari otak dan energi yang cukup.

Dari Mana Energi Otot Berasal?

Agar bisa bergerak, otot membutuhkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Tubuh punya tiga cara utama untuk menyediakannya:

Sistem ATP-PC= untuk aktivitas cepat dan singkat, seperti sprint 100 meter.
Glikolisis Anaerobik= memecah glukosa tanpa oksigen, cocok untuk latihan intensitas tinggi singkat.
Sistem Aerobik= menggunakan oksigen, paling efisien untuk olahraga jangka panjang seperti lari maraton.

Jenis Kontraksi Otot Saat Olahraga

Saat latihan, otot tidak hanya berkontraksi satu jenis, melainkan beberapa, seperti:

Konsentrik= otot memendek, misalnya saat mengangkat beban.
Eksentrik= otot memanjang sambil menahan beban, misalnya saat menurunkan dumbbell.
Isometrik= otot menegang tanpa bergerak, seperti saat plank.

Adaptasi Otot Jika Rutin Berlatih

Tubuh manusia sangat adaptif. Jika rutin berolahraga, otot akan mengalami:

Hipertrofi= serat otot membesar sehingga otot terlihat lebih kuat.
Adaptasi Saraf= otak lebih efisien memberi sinyal, sehingga tenaga meningkat.
Peningkatan Metabolik= otot punya lebih banyak mitokondria dan cadangan energi.

Kelelahan dan Pemulihan Otot

Kadang kita merasa otot lelah atau nyeri setelah olahraga. Hal ini bisa terjadi karena habisnya cadangan energi, menumpuknya asam laktat, atau adanya kerusakan kecil pada serat otot. Proses pemulihan dengan istirahat, tidur cukup, dan asupan nutrisi akan membuat otot lebih kuat dari sebelumnya.

BACA JUGA: Resep Teh Rempah

Kesimpulannya, cara kerja otot saat olahraga memang melibatkan banyak proses biologis, tapi intinya sederhana. Otak memberi sinyal, otot berkontraksi dengan bantuan energi, lalu tubuh beradaptasi agar makin kuat.

Diharapkan dengan memahami hal ini, kita bisa lebih menghargai betapa menakjubkannya tubuh manusia dan termotivasi untuk terus berolahraga secara teratur.

Latih Otot Anda Lebih Efektif Bersama KELAS FITNESS!

Jangan biarkan latihan Anda sia-sia hanya karena teknik kurang tepat. Bersama KELAS FITNESS, Anda akan dibimbing langsung oleh trainer profesional dengan program yang disesuaikan khusus untuk kebutuhan tubuh Anda. Gabung sekarang dan dapatkan:

✅ Program latihan personalized, sesuai tujuan kebugaran dan kondisi tubuh.
✅ Pendampingan trainer profesional 1-on-1 via online, dimana & kapan saja.
✅ Panduan nutrisi & recovery disusun ahli gizi, biar progres makin optimal.
✅ Monitoring progres nyata biar Anda makin semangat.
✅ Cocok untuk pemula sampai tingkat lanjut karena harganya super affordable dan banyak bonus!

Saatnya tingkatkan kekuatan dan performa tubuh Anda. Mulai sekarang dengan klik DISINI dan rasakan bedanya!